A whitening functional skin softener containing chilhyang palbaeksan and mother chrysanthemum juice to help the skin appear as fair and clear as a white gem.
How To Use
After washing the face or using Cheongan Brightening Water, gently apply a sufficient amount of the product to the entire face following the skin's texture. Pat the skin to facilitate absorption.
The History of Whoo Whitening Skin Balancer seperti toner bentuknya dan dia adalah Booster nya untuk produk Line Seol lainnya. Maksudnya sebagai booster, dia membuat cream atau essence lainnya bekerja lebih baik dan cepat dibandingkan tanpa memakai Whitening Skin Balancer.
Meskipun dia seperti toner, tapi ketika menggunakannya tidak perlu menggunakan kapas (rugi bo...karna sia-sia, malah nyerap ke kapasnya) karna teksturnya yang cair seperti susu dan berwarna putih. Cukup dituangkan ketelapak tangan lalu digosok sedikit kemudian langsung ditap-tap keseluruh muka. Setelah itu, gosok kedua tangan hingga panas lalu di press ke wajah.
Saat diapply, rasanya muka jadi jauh lebih lembab dan kelembabannya bertahan lama, karena kalau lagi malas pakai apa-apa, aku cuman pakai ini ke muka. Dan seharian di dalam ruangan ber AC, muka nggak terasa kering kerontang, tetap terjaga kelembabannya. Selain itu, dia juga membuat muka nggak terlihat kusam setelah pemakaiannya tapi juga tidak membuat putih atau cerah. Mungkin karena dia bukan untuk mencerahkan, tapi membantu menyiapkan kulit wajah kita menerima cream atau essence lainnya agar bekerja lebih baik.
Selama 2 minggu lebih memakai Whitening Skin Balancer tidak membuatku purging/beruntusan ataupun ngerasa kering kerontang. Malah aku ngerasa muka menjadi lebih lembab. Tapi karena kulitku berminyak, jika udah seharian hanya memakai Whitening Skin Balancer, aku ngerasa muka menjadi berminyak padahal aku dalam ruangan berAC. Tapi ketika aku pergi keluar dengan mengkombinasi dengan line seol lainnya, tidak terasa berminyak.
Tapi aku gak bisa menyalahkan Whitening Skin Balancer, karena aku pernah tes tanpa memakai apapun atau hanya menggunakan essence, lama kelamaan mukaku berminyak, dan sekali lagi diruangan yang ber AC. So, jangan bayangkan kalo diluar ruang ber AC yah...hehhehehehe
Namun, meskipun aku gak mengalami purging, tapi ada juga teman di female daily yang memiliki wajah berminyak tapi dehidrasi, malah gak cocok dengan Whitening Skin Balancer karena membuat wajahnya kering dan keluar beruntusan. Padahal, masalah wajahnya sama dengan aku yaitu berminyak dan dehidrasi.
So, kembali lagi, skincare itu cocok-cocokkan yah...
Ini penampakannya:
Kelemahannya, susah sekali cairannya untuk keluar ketika dituangkan ke tangan karena lubangnya yang kecil untuk mengeluarkan cairannya dan aku harus menepuk-nepukkan ke tangan untuk mengeluarkannya. Tapi, kelebihannya, kalo jatuh atau gak sengaja tersenggol dalam keadaan terbuka, tidak ada cairan yang tertumpah. Heehehehehe
Repurchase??
Maybe No...
Karena aku bukan tipe yang sabaran dalam melakukan ritual (pengennya yang singkat-singkat sajooo).
but.....
Maybe Yes, karena aku sukaaaaa bangetttttt....hhehehehhehehe
cair seperti susu putih |
The History of Whoo Whitening Skin Balancer tidak berbau menyengat, malah baunya enak seperti wangi kombinasi antara bunga dan herbal. (sepertinya seluruh produk Whoo semua baunya enak-enak).
Dan aku sangat suka packagingnya. Aku cuman pakai sampelnya yang ukuran 20 ml, tapi packagingnya yang walaupun hanya sampel membuat aku merasa seperti Ratu Korea karna bentuknya yang lucu dan mewah. Aku sangat salut dengan semua produk Whoo ini karena membuat saya yang belum bekerja merasa seperti kalangan Menengah Atas ketika memilikinya (meskipun aku hanya punya sampelnya). Meja rias jadi terlihat mewah dengan produk-produk Whoo. Sampai-sampai aku ngerasa sayang setiap mau membuang produk yang sudah habis.
Look!! How's cute and elegan! |
Repurchase??
Maybe No...
Karena aku bukan tipe yang sabaran dalam melakukan ritual (pengennya yang singkat-singkat sajooo).
but.....
Maybe Yes, karena aku sukaaaaa bangetttttt....hhehehehhehehe
0 comments:
Post a Comment